Makhluk apa si stroke itu? Apa si yang dimaksud dengan stroke? Bagaimana orang bisa kena stroke? Stroke adalah suatu kejadian rusaknya sebagian dari otak, stroke terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, atau jika robek atau bocor. Stroke atau dalam bahasa kerennya cerebrovascular accident (CVA), adalah hilangnya fungsi-fungsi otak dengan cepat, karena gangguan suplai darah ke otak. Hal ini dapat terjadi karena berkurangnya aliran darah atau disebut juga iskemia dalam bahasa kerennya, iskemia terjadi karena disebabkan oleh penyumbatan (thrombosis, arterial embolism), atau adanya haemorrhage (pendarahan).
Apa saja sih faktor yang meningkatkan resiko orang terkena penyakit stroke? Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya stroke adalah: usia, tekanan darah tinggi, stroke sebelumnya, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, atrial fibrillation, migraine dengan aura, dan thrombophilia (cenderung thrombosis). Dari semua faktor-faktor tersebut yang paling mudah dikendalikan adalah tekanan darah tinggi dan merokok.
Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Itu disebakan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food). Faktor resiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak/olah raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas.
Apa saja gejala yang terjadi kalau kita terkena stroke? Kenali gejala stroke dan bawa segera pasien stroke ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Hindari dan hentikan kebiasaan merokok: Merokok terbukti meningkatkan risiko stroke dan gangguan pembuluh darah lainnya 2-3 kali lipat. Hal ini menjadi lebih nyata pada penderita hipertensi dan diabetes. Merokok menimbulkan pengerasan pembuluh darah dan memicu timbunan plak dalam pembuluh darah. Hal ini terbukti bagi perokok aktif maupun pasif.
Atasi dan kendalikan stres dan depresi: Stress terbukti meningkatkan tekanan darah, memperburuk sensitivitas insulin dan merangsang sistem saraf simpatis. Hal ini dapat berujung pada munculnya hipertensi dan diabetes. Beberapa penelitian mengkonfirmasi bahwa stress akan meningkatkan risiko stroke 2-3 kali lipat. Luangkan waktu anda untuk olahraga ringan, membaca buku, mendengarkan musik dan berkumpul bersama teman.
Periksakan tensi darah secara rutin: Hipertensi terbukti merupakan faktor risiko stroke yang paling konsisten dan dominan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 60-80 persen penderita stroke diawali oleh hipertensi. Awasi tekanan darah anda secara teratur. Seseorang dinyatakan menderita tekanan darah tinggi apabila tekanan darahnya > 140/90 mmHg. Pengobatan tekanan darah tinggi dapat dimulai dengan perubahan pola hidup, yaitu: membatasi konsumsi garam, perbanyak konsumsi buah dan sayur, berhenti merokok dan menurunkan berat badan. Pada kasus-kasus tertentu diberikan pula obat penurun tekanan darah.
Berolahraga dan aktif: Olahraga teratur yang bersifat aerobik terbukti membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin sehingga terhindar dari diabetes, meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Lakukan olahraga yang baik mengandung unsur FITT yaitu: Frekuensi 3-4 kali seminggu, Intensitas ringan sampai sedang, Tipe aerobik, Time (waktu) 15-20 menit per kali olahraga.
Kurangi alkohol: Meminum alkohol dapat menaikkan tensi darah, oleh karena itu menguranginya berarti menghindarkan Anda dari tekanan darah tinggi.
Kurangi garam: Karena garam akan mengikatkan tekanan darah.
Cari informasi dan kendalikan faktor risiko stroke: Kenali faktor risiko stroke yang ada pada diri anda. Ada faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan dan ada faktor risiko yang dapat dikendalikan. Tanyakan pada diri kita, apakah saya berisiko stroke? Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan adalah: usia, jenis kelamin, riwayat keluarga stroke dan ras. Faktor risiko yang dapat dikendalikan adalah hipertensi, diabetes, kadar kolesterol darah yang tinggi, merokok, gangguan tidur, dan kegemukan. Temukan faktor risiko yang ada pada Anda dan kendalikanlah.
Makanlah dengan sehat: Anda mungkin sudah mendengarnya ribuan kali, namun penting artinya bila Anda disiplin memakan sedikitnya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Hindari makan daging merah terlalu banyak karena lemak jenuhnya bisa membuat pembuluh darah mengeras. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak dalam darah. Dengan mengenali tentang gejala dan penyebab serta resiko stroke, diharapkan kita semua lebih waspada dan hati-hati dengan selalu menjaga kesehatan. Semoga bermanfaat.
Nah itu tadi udah kita bahas tentang apa itu stroke, bagaimana mencegah stroke dan juga tanda-tanda gejala stroke. Semoga menjadi gambaran bagi anda tentang apa itu penyakit stroke dan semoga kita bisa mencegah lebih dini penyakit stroke itu. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, soalnya setau saya penyakit stroke ini susah untuk diobati kalau sudah parah, soalnya ada tetangga terkena serangan stroke ringan lama banget untuk normal kembali.
"Stroke" sumber gambar wikipedia.org |
Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Itu disebakan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food). Faktor resiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak/olah raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas.
Apa saja gejala yang terjadi kalau kita terkena stroke? Kenali gejala stroke dan bawa segera pasien stroke ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
- Wajah perot: Kelumpuhan saraf wajah merupakan salah satu gejala stroke yang paling sering dilaporkan. Kelumpuhan saraf wajah terjadi akibat gangguan pada saraf kranial nomor 7. Mintalah seseorang yang dicurigai stroke untuk tersenyum, wajah yang asimetri (tidak simetris) mendadak merupakan salah satu pertanda stroke.
- Disorientasi atau bingung mendadak: Pasien yang bingung mendadak bahkan sampai mengalami penurunan kesadaran harus dicurigai sebagai gejala stroke. Apabila seseorang kehilangan kemampuannya untuk mengenali orang, waktu, dan tempat secara mendadak, maka harus dicurigai sebagai gejala stroke.
- Afasia atau sukar berkomunikasi: Kehilangan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal yang terjadi secara mendadak merupakan gejala stroke. Apabila seseorang tiba-tiba tidak bisa bicara atau tidak bisa mengerti isi pembicaraan, maka harus dicurigai sebagai gejala stroke.
- Sensibilitas atau rasa raba terganggu separuh: Gangguan rasa dalam bentuk baal atau kesemutan separuh badan atau salah satu anggota badan yang terjadi mendadak harus dicurigai sebagai gejala stroke. Gangguan rasa bisa dalam bentuk hilang atau kurangnya sensasi sentuh atau rasa kesemutan atau sensasi kesetrum di separuh anggota badan.
- Pelo atau bicara tidak jelas: Bicara pelo merupakan salah satu gejala utama stroke. Mintalah orang yang dicurigai stroke untuk melafalkan kata-kata dengan huruf r, misalnya: lari-lari di rel kereta api. Bila ada pelo mendadak harus kita curigai sebagai stroke.
- Anggota gerak lemah: Kelumpuhan anggota gerak mendadak merupakan salah satu gejala stroke. Mintalah seseorang yang dicurigai stroke untuk mengangkat kedua lengannya bersamaan. Bila ada ketinggalan gerak yang sifatnya mendadak, maka hal tersebut adalah gejala stroke.
- Satu mata atau kedua matamendadak kabur.
- Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan.
- Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya
- Rasa bebal atau mati rasa mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja.
- Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti.
Hindari dan hentikan kebiasaan merokok: Merokok terbukti meningkatkan risiko stroke dan gangguan pembuluh darah lainnya 2-3 kali lipat. Hal ini menjadi lebih nyata pada penderita hipertensi dan diabetes. Merokok menimbulkan pengerasan pembuluh darah dan memicu timbunan plak dalam pembuluh darah. Hal ini terbukti bagi perokok aktif maupun pasif.
Atasi dan kendalikan stres dan depresi: Stress terbukti meningkatkan tekanan darah, memperburuk sensitivitas insulin dan merangsang sistem saraf simpatis. Hal ini dapat berujung pada munculnya hipertensi dan diabetes. Beberapa penelitian mengkonfirmasi bahwa stress akan meningkatkan risiko stroke 2-3 kali lipat. Luangkan waktu anda untuk olahraga ringan, membaca buku, mendengarkan musik dan berkumpul bersama teman.
Periksakan tensi darah secara rutin: Hipertensi terbukti merupakan faktor risiko stroke yang paling konsisten dan dominan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 60-80 persen penderita stroke diawali oleh hipertensi. Awasi tekanan darah anda secara teratur. Seseorang dinyatakan menderita tekanan darah tinggi apabila tekanan darahnya > 140/90 mmHg. Pengobatan tekanan darah tinggi dapat dimulai dengan perubahan pola hidup, yaitu: membatasi konsumsi garam, perbanyak konsumsi buah dan sayur, berhenti merokok dan menurunkan berat badan. Pada kasus-kasus tertentu diberikan pula obat penurun tekanan darah.
Berolahraga dan aktif: Olahraga teratur yang bersifat aerobik terbukti membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin sehingga terhindar dari diabetes, meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Lakukan olahraga yang baik mengandung unsur FITT yaitu: Frekuensi 3-4 kali seminggu, Intensitas ringan sampai sedang, Tipe aerobik, Time (waktu) 15-20 menit per kali olahraga.
Kurangi alkohol: Meminum alkohol dapat menaikkan tensi darah, oleh karena itu menguranginya berarti menghindarkan Anda dari tekanan darah tinggi.
Kurangi garam: Karena garam akan mengikatkan tekanan darah.
Cari informasi dan kendalikan faktor risiko stroke: Kenali faktor risiko stroke yang ada pada diri anda. Ada faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan dan ada faktor risiko yang dapat dikendalikan. Tanyakan pada diri kita, apakah saya berisiko stroke? Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan adalah: usia, jenis kelamin, riwayat keluarga stroke dan ras. Faktor risiko yang dapat dikendalikan adalah hipertensi, diabetes, kadar kolesterol darah yang tinggi, merokok, gangguan tidur, dan kegemukan. Temukan faktor risiko yang ada pada Anda dan kendalikanlah.
Makanlah dengan sehat: Anda mungkin sudah mendengarnya ribuan kali, namun penting artinya bila Anda disiplin memakan sedikitnya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Hindari makan daging merah terlalu banyak karena lemak jenuhnya bisa membuat pembuluh darah mengeras. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak dalam darah. Dengan mengenali tentang gejala dan penyebab serta resiko stroke, diharapkan kita semua lebih waspada dan hati-hati dengan selalu menjaga kesehatan. Semoga bermanfaat.
Nah itu tadi udah kita bahas tentang apa itu stroke, bagaimana mencegah stroke dan juga tanda-tanda gejala stroke. Semoga menjadi gambaran bagi anda tentang apa itu penyakit stroke dan semoga kita bisa mencegah lebih dini penyakit stroke itu. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, soalnya setau saya penyakit stroke ini susah untuk diobati kalau sudah parah, soalnya ada tetangga terkena serangan stroke ringan lama banget untuk normal kembali.
0 komentar:
Posting Komentar